Gambar Sampul  Bahasa Indonesia  · Bab 5 Pertanian
Bahasa Indonesia · Bab 5 Pertanian
Ismail

22/08/2021 15:59:36

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

45

P

e

l

a

j

a

r

a

n

5

Pertanian

Apakah kamu senang mengunjungi tempat yang

menarik? Selain berkunjung langsung, kamu dapat men-

dapatkan informasi tentang tempat tersebut dari laporan.

Bagaimana cara memahami isi dan teknik laporan? Kamu

akan mempelajarinya pada pelajaran ini.

Dalam pelajaran ini, kamu pun akan belajar mengubah

puisi ke dalam bentuk cerita. Puisi merupakan karya seni.

Membuat puisi dapat melatih keterampilan menulismu.

Kamu dapat menjadi penulis terkenal. Kamu juga dapat

mengubah puisi ke dalam bentuk prosa. Dengan cara itu,

kamu mudah memahami puisi.

Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan untuk Kelas VI

46

Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih membaca

intensif. Maksudnya, membaca secara sungguh-sungguh

untuk memahami hasil pengamatan. Selain itu, kamu

juga dapat memahami makna tersirat yang dapat

dipahami setelah membaca secara keseluruhan.

Hasil pengamatan biasanya ditulis dalam bentuk

paparan atau penjelasan dan bentuk format isian.

Nah, saat membaca laporan hasil pengamatan,

kamu harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. tempat pengamatan;

2. waktu pengamatan;

3. objek yang diamati;

4. orang yang mengamati;

5. hasil pengamatan.

Mari, Belajar dan Berlatih

Menjelaskan isi dan teknik laporan hasil pengamatan

Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana

Setelah mempelajari pelajaran ini, kamu dapat:

membahas isi laporan hasil pengamatan;

menjelaskan isi laporan pengamatan kepada orang lain.

A. Menjelaskan Hasil

Pengamatan

A

47

Pertanian

Bacalah bacaan hasil pengamatan berikut dengan saksama.

Taman Bunga Nusantara pertama

kali diresmikan pada 10 September 1995

oleh mantan Presiden Soeharto. Prasasti

peresmian taman bunga ini terbuat dari

batu vulkanik yang disimpan di depan

pintu gerbang. Taman ini memiliki luas

35 hektare. Lahan seluas itu kemudian

dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu 23

hektare digunakan untuk taman bunga,

7 hektare sebagai taman bermain anak-

anak, 2 hektare untuk taman pembibitan,

dan 3 hektare untuk fasilitas restoran. Di

taman bunga tersebut ada tempat khusus

untuk piknik. Di tempat piknik ini kita

dapat menggelar tikar untuk makan

bersama dan mengadakan berbagai acara,

seperti perlombaan dan permainan. Hal

ini sengaja dibuat agar pengunjung tidak

mengganggu area taman bunga.

Pada saat aku pertama kali sampai ke

lokasi piknik dan duduk-duduk di bawah

pohon pinus, aku memp er hatikan se rom-

bongan petugas keber sihan. Sebagian

besar dari mereka adalah ibu-ibu. Mereka

bersiaga untuk memungut setiap sampah

yang disebabkan oleh kegiatan rombongan,

seperti sampah bekas minuman dan

makanan. Seakan-akan mereka tidak rela

jika selembar kertas pun mengotori taman

itu.

Dugaanku ternyata benar, setiap kali

terlihat ada sampah bekas makanan dan

minuman yang tertinggal begitu saja,

mereka dengan sigap akan memungut dan

mem bersih kan nya. Satu pelajaran penting

yang aku peroleh adalah kesadaran akan

pentingnya kebersihan lingkungan dapat

meng hasilkan keindahan yang luar biasa

nikmat.

Setelah acara selesai, aku me nyempat-

kan diri untuk berkeliling taman dan mencari

informasi seputar taman itu. Pertama kali

pandanganku tertarik pada

display

burung

merak. Ketertarikan aku tertuju pada rang-

kaian bunga yang terhampar membentuk

pola ekor merak yang berwarna-warni.

Berdasarkan infor masi yang aku

peroleh,

display

burung merak ini

dibentuk oleh 20.000 bunga musiman

yang se luruh nya berasal dari luar negeri,

seperti bunga petunia. Bunga ini disebut

bunga musiman karena memiliki masa

hidup dan berbunga antara 2–3 bulan

saja. Bunga-bunga ini mendapatkan pera-

watan yang ekstra, termasuk penyedia

an

lahan subur, penyiraman dengan takaran

air yang tepat, dan pem berian insektisida

secara teratur. Jadi, dapat dibayangkan

setiap 2–3 bulan sekali pengelola taman

bunga ini mengganti seluruh tanaman

bunganya. Oleh karena itu, jangan heran

jika kita berkunjung lagi ke sana akan

mendapati dekorasi warna bunga yang

berbeda.

Sumber

: Pikiran Rakyat,

26 Oktober 2006

Taman Bunga Nusantara

Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan untuk Kelas VI

48

Nah, bacaan tersebut adalah hasil pengamatan

sederhana yang dilakukan temanmu. Hasil pengamatan

tersebut ditulis dalam bentuk paparan atau penjelasan.

Selain bentuk tersebut, ada pula bentuk format isian.

Perhatikan contoh berikut.

Laporan Hasil Pengamatan

Tempat pengamatan

: Taman Bunga Nusantara

Waktu pengamatan

: Tanggal 26 Oktober 2006

Objek yang diamati

: • Fasilitas di Taman Bunga Nusantara

• Kebersihan lingkungan di Taman Bunga Nusantara

Display

burung merak

• Perawatan bunga-bunga musiman

Orang yang mengamati : Farida Zulaikha

Hasil pengamatan

:

Taman Bunga Nusantara yang diresmikan pada 10 September 1995 memiliki

luas 35 hektare. Lahan seluas itu dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu 23 hektare

digunakan untuk taman bunga, 7 hektare sebagai taman bermain anak-anak, 2 hektare

untuk taman pembibitan, dan 3 hektare untuk fasilitas restoran.

Kebersihan lingkungan di Taman Bunga Nusantara sangat terjaga. Serombongan

petugas kebersihan, sebagian besar ibi-ibu, siap untuk memungut setiap sampah yang

disebabkan oleh kegiatan pengunjung. Mereka seakan-akan tidak rela jika selembar

kertas pun mengotori taman itu.

Hal lain yang membuat menarik adalah saat aku melihat

display

burung merak.

Ketertarikan aku tertuju pada rangkaian bunga yang terhampar membentuk pola ekor

merak yang berwarna-warni.

Tahukah kamu,

display

burung merak ini dibentuk oleh 20.000 bunga musiman

yang berasal dari luar negeri. Salah satunya adalah bunga putina. Bunga ini memiliki

masa hidup dan berbunga antara 2–3 bulan,

lho

! Oleh karena itu, bunga ini harus

dirawat dengan ekstra, termasuk penyediaan lahan subur, penyiraman dengan takaran

air yang tepat, dan pemberian insektisida secara teratur.

Setelah membaca isi laporan hasil pengamatan

tersebut, kamu harus dapat membaca bacaan hasil

pengamatan yang lebih lengkap. Untuk itu, kerjakanlah

latihan berikut.

49

Pertanian

L

a

t

i

h

a

n

1

Ayo, jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Kapan Taman Bunga Nusantara diresmikan?

2. Berapa luas Taman Bunga Nusantara tersebut?

3. Apa saja yang disampaikan dalam pengamatan tersebut?

4. Berapa jumlah bunga yang menyusun bentuk burung merak itu?

5. Berapa lama masa hidup bunga-bunga tersebut?

L

a

t

i

h

a

n

2

1. Catatlah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan penulis.

2.

Tulis pula tanggapanmu mengenai bentuk penyajian laporan seperti itu. Apakah

menarik atau tidak? Kemuka kan alasanmu.

3. Sampaikan kembali hasil pengamatan yang telah kamu catat tersebut.

L

a

t

i

h

a

n

3

1. Buatlah lima pertanyaan berdasarkan hasil laporan pengamatan tersebut.

2. Tukarkanlah pertanyaan yang kamu buat dengan pertanyaan temanmu.

3. Jawablah pertanyaan tersebut dengan tepat pada buku tulismu.

Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan untuk Kelas VI

50

Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah membaca

laporan hasil pengamatan. Kegiatan pengamatan pun

dapat tergambar dalam karya puisi. Puisi pada hakikatnya

adalah hasil pengamatan, baik tentang diri sendiri maupun

lingkungan sekitarnya.

Dalam surat kabar atau majalah anak, kamu dapat

menemukan karya berupa puisi. Apakah kamu sering

membacanya? Ketika kamu membaca puisi, tentunya

kamu ingin memahami makna puisi tersebut. Ada cara

mudah untuk memahaminya. Salah satunya dengan

mengubahnya ke dalam bentuk prosa. Kamu dapat

mengubahnya menjadi uraian cerita.

Pada saat pengubahan tersebut, isi puisi harus

tetap di per tahan kan. Dengan demikian, kamu akan

mudah memahami pesan yang disampaikan.

Tahukah kamu istilah pengubahan puisi menjadi

cerita? Mengubah puisi menjadi prosa (cerita) disebut

juga parafrase. Dengan membuat parafrase, kamu akan

mudah memahami sebuah puisi.

Setelah mempelajari pelajaran ini, kamu dapat:

mengubah puisi menjadi prosa sederhana dengan mempertahankan

makna puisi;

menjelaskan isi amanat yang terkandung dalam puisi.

B.

Mengubah

Puisi ke dalam Prosa

Jendela Wawasan

Puisi merupakan

ragam sastra yang

bahasanya terikat

oleh irama serta

penyusunan larik dan

bait.

Sumber:

www.wikipedia.org

B

51

Pertanian

Nah, dari pengubahan tersebut, kamu dapat me-

mahami amanat atau pesan yang disampaikan dalam

puisi tersebut.

Kerbau mempunyai ekor, tanduk, dan berwarna

abu-abu. Kerbau membantu petani di sawah. Kerbau

berguna untuk membajak sawah. Kerbau membajak

sawah sepanjang hari tanpa mengenal lelah dan letih.

Setelah membajak sawah, kerbau tetap setia menemani

petani hingga masa panen tiba.

Ayo, perhatikan contoh puisi berikut.

Berikut contoh pengub

ahan puisi tersebut ke

dalam bentuk prosa.

Kerbau

Kerbau

berekor dan bertanduk

membantu petani membajak sawah

Kerbau

berwarna abu-abu

membantu petani sepanjang hari

tanpa lelah letih

Kerbau

berekor dan bertanduk

menemani petani

hingga panen tiba

Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan untuk Kelas VI

52

L

a

t

i

h

a

n

4

Mengubah puisi menjadi prosa.

1. Bacalah puisi berikut dengan cermat. Kemudian, ubahlah ke dalam bentuk prosa.

Terima Kasih Petani

Karya

N. R. Pamungkas

Dari pagi hingga senja

Tak lelah kau mengolah tanah

Menanam padi, menanam sayuran

Menanam bibit buah-buahan

Hidupmu di desa

Hidupmu sederhana

Hasil tanimu dikirim ke kota

Memenuhi kebutuhan pangan

Masyarakat yang membutuhkan

Terima kasih petani

Jasamu sangat berarti

Kau adalah pahlawan

Tanpa ingin kata pujian

2. Tulislah amanat atau pesan puisi tersebut.

3. Kemukakanlah hasil pekerjaanmu di depan teman-temanmu.

L

a

t

i

h

a

n

T

a

m

b

a

h

a

n

1.

Selain membaca puisi tersebut, kamu pun dapat membaca puisi lain. Klipinglah

puisi karya orang lain yang dimuat di surat kabar atau majalah. Kemudian,

ubahlah puisi tersebut menjadi bentuk prosa.

2. Kamu dapat mengerjakannya di luar kelas atau bekerja kelompok di rumah

secara bersama-sama. Ciptakanlah suasana yang menyenangkan bersama teman-

temanmu.

53

Pertanian

Ringkasan Pelajaran 5

Senangkah kamu mengamati keadaan di tempat yang kamu kunjungi?

Hasil pengamatanmu dapat ditulis ke dalam bentuk laporan. Laporan yang

dibuat dapat berbentuk makalah, artikel, atau narasi. Agar dapat men-

deskripsikan isi laporan hasil pengamatan, bacalah olehmu dengan saksama.

Carilah pokok informasi dari laporan tersebut.

Sementara itu, cara untuk lebih memahami isi puisi ialah dengan mem-

parafrasa kannya. Ubahlah puisi ke dalam bentuk prosa sederhana. Caranya

dengan menjelaskan kata-kata dalam puisi dengan kalimatmu sendiri. Ketika

mengubah puisi, kamu harus tetap mempertahankan isinya.

L

a

t

i

h

a

n

5

1. Tulislah sebuah puisi bertema pertanian.

2. Tukarkan karya puisimu dengan karya puisi temanmu.

3. Baca dan pahamilah puisi karya temanmu itu. Kemudian, ubahlah ke dalam

bentuk prosa.

4. Jelaskanlah maksud puisi yang ditulis temanmu tersebut.

5. Klipinglah puisi dan parafrase yang kamu buat.

Mengukur Kemampuan

Dapatkah kamu menjelaskan hasil pengamatan? Jelaskanlah hasil

pengamatanmu dengan teliti. Kamu dapat membahas isi pengamatanmu.

Kemudian, mampukah kamu memprosakan puisi? Prosakanlah sebuah puisi

dengan teliti. Kamu dapat mudah memahami isi puisi tersebut.

Belajar Bahasa Indonesia itu Menyenangkan untuk Kelas VI

54

Bacalah dan pahamilah puisi berikut.

Padiku Hilang

Karya NH Avianty

Musim kering datang

tak jua pergi

Petani yang malang

Sukar menuai padi

Kala senja memudar

hamparan sawah kelam membentang

Padiku yang malang

masih juga hilang

Evaluasi Pelajaran 5

1. Ubahlah puisi tersebut menjadi sebuah prosa.

2. Buatlah puisimu sendiri, lalu tukarkan dengan puisi buatan temanmu.

3. Ubahlah puisi temanmu tersebut ke dalam sebuah prosa.

4. Buatlah lima pertanyaan dari laporan pengamatan berikut.

Layang-Layang

Layang-layang yang kita kenal biasanya dibuat dari kertas atau kain. Eh,

pernah enggak, lihat layang-layang dari daun atau kulit batang pisang? Apa

layang-layang itu bisa terbang? Seperti apa bentuknya? Kalau penasaran, cobalah

datang ke Museum Layang-Layang. Dengan tiket masuk Rp10.000,00 perorang,

kita bisa mengamati koleksi layang-layang yang banyak dari berbagai macam

bahan dengan bentuknya yang macam-macam. Jangan lupa untuk mengamati

layang-layang mini ukuran 2

×

2 cm. Ada yang berbentuk kupu-kupu, kumbang,

capung, dan lainnya. Selain itu, hal yang paling asyik adalah ketika kita diajak

membuat layang-layang untuk dibawa pulang. Museum ini tutup pada hari-hari

libur nasional.

Sumber:

Bobo,

28 April 2007